- See more at: http://kimzaqi.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-slide-header-di-blog.html#sthash.RhMHj7g5.dpuf

Saturday, January 19, 2013

Road To Rumbai


Berangkat dengan menggunakan bus jam 19 wib dari Medan menuju Rumbai, Riau. Saya dan taman saya telah mantap dengan persiapan yang serba lengkap mulai dari peralatan mandi, peralatan tidur, pakaian, obat-obatan, makanan (hal yang tak pernah terlewatkan #hehehhe), Handphone beserta chargernya, kartu ujian, buku dan alat tulis (karena tujuan kesana adalah ujian salah satu perkebunan jadi hal ini tidak boleh ketinggalan).

Karena berangkatnya sore menjelang malam yang bisa saya lakukan hanya menikmati pemandangan kota yang dilalui dengan gemerlap lampu yang berwarna warni sambil mendengarkan lagu “Demi Kau Dan Sibuah Hati” yang dilantunkan oleh Pance F. Pondaag dengan suara yang tegas kebapakan (pak supir pun hanyut menghayati lagu karena lirik lagu sangat sesuai dengan posisinya. Setelah mata pun lelah dengan silauan cahaya lampu kenderaan yang melintas berlawanan arah dengan bus yang kami tumpangi, akhirnya saya pun tertidur.

Tepatnya di kota Dumai, saya terbangun dan langsung disuguhi oleh pemandangan hijaunya kebun kelapa sawit yang membentang luas di sepanjang jalan yang rata-rata lahan digenangi air kira-kira 5 cm. Sepanjang jalan terlihat berjejer pipa minyak seolah membordir bibir jalan raya yang sesekali dihiasi oleh rumah warga dan kebun nenas di sebelahnya serta lahan minyak dan peralatannya. Beruntung sekali saya dan teman saya membawa makanan karena kami bisa menikmati sarapan pagi di bus yang sedang berjalan. Banyak yang kami lewati diantaranya Dumai, Simpang ke Perawang, Duri, Kandis, Minas dan akhirnya kami pun sampai di kota tujuan Rumbai kira-kira pukul 10 pagi lewat.


Kami turun dari bus di Simpang Bingung, sesuai dengan namanya kami pun bingung melihat persimpangan jalan yang banyak dan itu kali pertama kami menginjakkan kaki di Rumbai. “Tak malu bertanya, tak sesat di jalan” itu lah pribahasa yang kami terapkan untuk menuju lokasi yang kami kehendaki. Akhirnya kami diantar oleh tukang becak setelah bertanya pada mereka. Gedung Hall Centre itulah tujuan kami berikutnya.

Setelah berkeliling mencari gedung tempat kami bakal ujian dan menemukannya. Kami bergegas mencari tempat menginap yang dekat dengan lokasi ujian. Setelah negosiasi masalah harga dan sepakat kami berjalan kaki menuju lokasi ujian kembali untuk memastikan ruangan dan untuk berfoto ria di sekitarnya. Nama lokasinya adalah Gedung Olahraga Rumbai, mungkin banyak yang tahu tempat ini adalah tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional 2012 yang ke XVIII 

Saya terkagum-kagum melihat gedung olahraga yang ada di sana..., Cetar membahana (lebay...). Terserah  pendapat orang mau lebay atau apalah... yang penting kesan pertama buat saya memang begitu hehehhe...

 


Namun, sayang sekali kurang terawat (mungkin belum terawat,, karena pada saat itu memang belum full siap). Saya berharap fasilitas yang WOW seperti ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semuanya. 
Jika saja nanti gedung-gedung tersebut di hiasai dengan pohon-pohon dan bunga-bunga pasti akan sangat indah....




Setelah memuaskan mata dengan gedung-gedung yang luar biasa... maka kami beralih ke tempat lain yang sudah lama diidamkan. Hmm,,,, coba tebak..., siapa yang tahu?? Yupzz,, perusahaan tambang minyak yang ada di Riau.. 

Saya terkesan dengan keramahan warga di sana, namun yang saya heran disekitar lokasi tersebut sangat jarang rumah makan. Begitu sengitnya perjuangan kami mencari tempat makan hanya satu yang kami temui tapi sayang yang semata wayang itu pun lagi tutup. Finally, kami putuskan untuk menjadikan mie kerupuk menjadi menu makan siang (mungkin salah satu jajanan khas disana kali... karena baru kali itu saya melihat dan menikmati mie yang diletakkan diatas kerupuk (opak) dan disiram saus). Bahkan cara makannya pun saya bingung #heheheh..benar-benar unik...


Setelah esok harinya melaksanakan ujian saya dan teman saya pulang. Untuk mencapai terminal AKAP, kami harus naik turun oplet berwarna kuning dua kali dan selanjutnya naik metro trans pekanbaru hanya dengan Rp. 3.000 (mirip metro mini di Jakarta # kami tersenyum karena baru kali itu naik bus yang ada pegangan tuk penumpang yang berdiri*hehehhe...katro) kami pun sampai di terminal tujuan. Saya sarankan bagi yang pertama kali ke terminal itu supaya tidak mudah tebujuk oleh rayuan para calo tiket supaya tidak tertipu. Setelah membeli tiket kami makan sebelum berangkat pulang karena memang sudah menjelang malam saat itu.

#Banyak hal baru yang kita temui disaat kita jauh sejenak dari rumah... :)

***Salam hangat dari Novi, berharap akan ada perjalanan berikutnya... Amin dah..!






3 comments:

  1. baca judul awalnya kirain Mumbai di India..hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aha ha ha... agak mirip memang..
      mungkin nti bakal ke Mumbai, doakan saya yach..!
      hehehehe...

      Delete
  2. mantap ! kunjungi dan follow balik ya makasih :D

    ReplyDelete