Berangkat dengan menggunakan bus jam 19 wib dari Medan menuju Rumbai, Riau.
Saya dan taman saya telah mantap dengan persiapan yang serba lengkap mulai dari
peralatan mandi, peralatan tidur, pakaian, obat-obatan, makanan (hal yang tak pernah
terlewatkan #hehehhe), Handphone beserta chargernya, kartu ujian, buku dan alat
tulis (karena tujuan kesana adalah ujian salah satu perkebunan jadi hal ini
tidak boleh ketinggalan).
Karena berangkatnya sore menjelang malam yang bisa saya lakukan hanya
menikmati pemandangan kota yang dilalui dengan gemerlap lampu yang berwarna
warni sambil mendengarkan lagu “Demi Kau Dan Sibuah Hati” yang dilantunkan oleh
Pance F. Pondaag dengan suara yang tegas kebapakan (pak supir pun hanyut
menghayati lagu karena lirik lagu sangat sesuai dengan posisinya. Setelah mata
pun lelah dengan silauan cahaya lampu kenderaan yang melintas berlawanan arah
dengan bus yang kami tumpangi, akhirnya saya pun tertidur.
Tepatnya di kota Dumai, saya terbangun dan langsung disuguhi oleh
pemandangan hijaunya kebun kelapa sawit yang membentang luas di sepanjang jalan
yang rata-rata lahan digenangi air kira-kira 5 cm. Sepanjang jalan terlihat
berjejer pipa minyak seolah membordir bibir jalan raya yang sesekali dihiasi
oleh rumah warga dan kebun nenas di sebelahnya serta lahan minyak dan
peralatannya. Beruntung sekali saya dan teman saya membawa makanan karena kami
bisa menikmati sarapan pagi di bus yang sedang berjalan. Banyak yang kami
lewati diantaranya Dumai, Simpang ke Perawang, Duri, Kandis, Minas dan akhirnya
kami pun sampai di kota tujuan Rumbai kira-kira pukul 10 pagi lewat.
Kami turun dari bus di Simpang Bingung, sesuai dengan namanya kami pun bingung
melihat persimpangan jalan yang banyak dan itu kali pertama kami menginjakkan
kaki di Rumbai. “Tak malu bertanya, tak sesat di jalan” itu lah pribahasa yang
kami terapkan untuk menuju lokasi yang kami kehendaki. Akhirnya kami diantar
oleh tukang becak setelah bertanya pada mereka. Gedung Hall Centre itulah
tujuan kami berikutnya.
Setelah berkeliling mencari gedung tempat kami bakal ujian dan
menemukannya. Kami bergegas mencari tempat menginap yang dekat dengan lokasi
ujian. Setelah negosiasi masalah harga dan sepakat kami berjalan kaki menuju
lokasi ujian kembali untuk memastikan ruangan dan untuk berfoto ria di
sekitarnya. Nama lokasinya adalah Gedung Olahraga Rumbai, mungkin banyak yang
tahu tempat ini adalah tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional 2012 yang ke XVIII .
Saya terkagum-kagum melihat gedung olahraga yang ada di sana..., Cetar membahana (lebay...). Terserah pendapat orang mau lebay atau apalah... yang penting kesan pertama buat saya memang begitu hehehhe...
Namun, sayang sekali kurang terawat (mungkin belum terawat,, karena pada saat itu memang belum full siap). Saya berharap fasilitas yang WOW seperti ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semuanya.
Jika saja nanti gedung-gedung tersebut di hiasai dengan pohon-pohon dan bunga-bunga pasti akan sangat indah....
Setelah memuaskan mata dengan gedung-gedung yang luar biasa... maka kami beralih ke tempat lain yang sudah lama diidamkan. Hmm,,,, coba tebak..., siapa yang tahu?? Yupzz,, perusahaan tambang minyak yang ada di Riau..
Saya terkesan dengan keramahan warga di
sana, namun yang saya heran disekitar lokasi tersebut sangat jarang rumah
makan. Begitu sengitnya perjuangan kami mencari tempat makan hanya satu yang
kami temui tapi sayang yang semata wayang itu pun lagi tutup. Finally, kami putuskan
untuk menjadikan mie kerupuk menjadi menu makan siang (mungkin salah satu
jajanan khas disana kali... karena baru kali itu saya melihat dan menikmati mie
yang diletakkan diatas kerupuk (opak) dan disiram saus). Bahkan cara makannya
pun saya bingung #heheheh..benar-benar unik...
Setelah esok harinya melaksanakan ujian saya dan
teman saya pulang. Untuk mencapai terminal AKAP, kami harus naik turun oplet
berwarna kuning dua kali dan selanjutnya naik metro trans pekanbaru hanya
dengan Rp. 3.000 (mirip metro mini di Jakarta # kami tersenyum karena baru kali
itu naik bus yang ada pegangan tuk penumpang yang berdiri*hehehhe...katro) kami
pun sampai di terminal tujuan. Saya sarankan bagi yang pertama kali ke terminal
itu supaya tidak mudah tebujuk oleh rayuan para calo tiket supaya tidak
tertipu. Setelah membeli tiket kami makan sebelum berangkat pulang karena
memang sudah menjelang malam saat itu.
#Banyak hal baru yang kita temui disaat kita jauh sejenak dari rumah... :)
***Salam hangat dari Novi, berharap akan ada perjalanan berikutnya... Amin dah..!
baca judul awalnya kirain Mumbai di India..hehe..
ReplyDeleteAha ha ha... agak mirip memang..
Deletemungkin nti bakal ke Mumbai, doakan saya yach..!
hehehehe...
mantap ! kunjungi dan follow balik ya makasih :D
ReplyDelete